November 19, 2012

CERITA GUE DI ITB


Jualan Buku dan Bolpoin Gokil

Pagi ini (Kamis, 18 Oktober 2012) w jalani dengan semangat dan doa kepada Alloh SWT, berharap semoga hari w berjalan dengan lancer tanpa ada halangan apapun n lebih baik dari kemarin amien. Sebab di hari sebelumnya w dapat pengalaman mental dan sepiritual yang menegangkan dah…
Ceritanya si seperti ini….
W emang si rada-rada kalau ngobrol menatap orang terlalu lama buat w merasa tertekan dan bikin mata w jadi seperti perih kepinginnya mengucek-ngucek mata terus gak tau kenapa, mungkin terlalu sering di depan computer kali. Ceritanya setelah seminar pembukaan D4 SBMITB Enterprenurship yang diadakan di gedung SBM ITB, Jl. Gelap Nyawang No. 1.
Pak Stainly namanya, beliau adalah seorang motivator terkenal dah, sebab beliau punya usaha training motivasi yang bernama Ka Zairnove memiliki cabang-cabanfg usaha di berbagai Negara. Beliau membagi kami menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari cowo dan cewe sebanyak 7 orang. Kemudian Pak Stainly menunjuk w untuk bergabung ke Group Kuda. Kelompok kuda waktu awal terbentuk terdiri atas 4 orang pria (Ilman, Sagaf, Budiman dan w sendiri). Sedangkan yang cewenya terdiri atas 3 orang (Aina, Asthi, dan Sulfi), kemudian Pak Stainly meminta kita untuk saling berkenalan satu dengan yang lain. Pertama w kenalan dengan temen cowo sekelompok w dengan lancar, kemudian w kenalan dengan teman yang cewe lancer juga, salahnya gak w hafal nama-nama temen kelompok cewe w. Sebab fikir w, paling juga gak bakalan ditanya lagi sama Pak Stainly. Gak taunya pak Stainly datangi kelompok w dan meminta satu persatu anggota kelompok untuk menyebutkan mana orang yang ditunjuk dia. W lihat teman-teman w yang lain gampang bangat untuk menyebutkan nama orang yang ditunjuk oleh pak Stainly. Pas w disuruh sama pak Stainly untuk menyebutkan nama temen-temen sekelompok, w merasa deg-degkan dan gak control. Pertama pak Stainly menujuk nama temen kelompok laki-laki, awalnya w terbata-bata untuk menyebutkan mana mereka tapi akhirnya w bias juga. Masalahnya pas w disuruh untuk menyebutkan nama teman cewe sekelompok w, w rada-rada  gerogi  dan gak percaya diri. Yang w hafal pertama kali mah namanya Aina, terus yang lain mah w rada-rada lupa. Setiap kali pak Stainly untuk meminta w untuk menyebutkan nama anak cewe yang ditunjuk beliau, w selalu bilang Aina, eh Sulfina, eh Asthi. Mereka yang w sebut namanya pada ketawa terbahak-bahak melihat kelakuan w. Terus w lihat sampai ada anak cewe yang w sebut namanya salah dia tertawa terbahak-bahak sambil ngeluarin air mata. Dalam hati w merasa heran kok, sampai segitunya. Terus disuruh berkenalan lagi sama pak Stainly, kalau dihitung-hitung sampai lebih dari 3 kali. Sampai-sampai pak Stainly bilang ke w “Tatap mata saya, U harus percaya diri dan jangan ragu”. Sekali lagi dicoba sama pak Stainly, w lupa lagi nama tetam-teman cewe w terutama antara nama Asthi dan Sulfi yang selau ketukar nama dan orangnya. Sampai-sampai w tulis semua nama teman kelompok w pada secarik kertas bekas senack w. Itu cerita w di hari pertama di ITB.
  Cerita w di hari ke dua di ITB, itu lebih seru lagi karena w banyak menemukan pengalaman baru terutama tentang berdagang dan menahan rasa malu, ditolak orang untuk membeli produk kita dan ada rasa senang juga.
Ceritanya seperti ini…
W bangun pagi-pagi sekitar jam 5 pagi, sebenarnya alarem w berbunyi jam 4 pagi tapi w cuma bangun untuk mematikan alarem doang habis itu tidur lagi. Setelah w bangun terus w sholat dan habis itu w mandi dan sarapan dengan 2 potong roti, selesai itu w cabut ke ITB untuk mengikuti acara outbound. Sampai sana w datang telat ya sekitar 2 menit mah sebab w disuruh datang  on time jam 6 pagi. Pertama kami dapat masukan dari pak Stainly tentang hidup untuk disiplin dengan datang tepat waktu. Pak Stainly kasih motivasi kita dengan kata-katanya yang mujarap dah, bikin otak w rada-rada pusing untuk menangkapnya karena terlalu banyak kata mutiara yang indah dan bikin w semangat. Setiap kali pak Stainly ngomong w lihat terus aja sebab seru sih isi dari ucapannya yang bikin semangat untuk merubah sikap w yang sebelumnya agak rada-rada. Yang w ingat dari kata pak Stainly si seperti ini “Jika U memikirkan sesuatu, terus U yakini pasti itu akan terjadi”. Benar juga si, tadinya w rada-rada pesimis ketika w disuruh untuk berjualan buku dan bolpoin dengan harga, menurut w gak munkin dah kalau berdasarkan hitung-hiungan ekonomi. Sebab kali w mene mukan orang yang berjualan buku dengan harga aslinya mah Rp 50.000 tapi kok bias dijual dengan Harga 10 kali lihat menjadi Rp 500.000, w bilang ini gokil…kil..kil. Harga 50.000 menjadi 500.000 ribu bagai mereka merayu dan memikat hati pelanggan ya ? w jadi mau belajar dah seperti mereka, mereka aja bias kenapa w gak. W yakin w pasti bias seperti mereka bahkan melebihi mereka. Pengalaman baru yang lain w dapat adalah w baru kali ini ditolak sama orang ketika berjualan sebelum-sebelumnya w hanya bisa mepelajari tentang teori pemasaran dan lain-lain ketika kuliah tanpa dengan mudah tanpa ada praktek. Tapi setelah praktek kok beda ya, ternyata sulit juga untuk mengambil hati pembeli untuk mau membeli produk kita. Selain itu w dapat pelajar lain juga bahwa “Lakukan lah segala sesuatu jika kita bisa lakukan sekarang maka lakukanlah karena jika ditunda-tunda masalah tersebut akan bertumpuk pada satu waktu yang sempit”.
Cerita w di hari ke 3, ceritanya seperti ini…
Karena di hari ke 2 w terlambat datang, makannya w bangun seperti hari kemarin jam 5 pagi tapi wmandi dengan cepat. Selain itu, w lari juga dari kosan w yang did ago timur selama 2 menit menuju jalan raya, sumpah dah capek banget sebab jalannya naik turun. Terus w naik angkot aja ke kampus. Sampai di kampus pak Stainly mengasih pengarahan kepada kami, bahwa dalam berjualan kita harus dapat meyakinkan para pembeli terhadap produk yang kita tawarkan. Kita harus sabar terhadap pembeli, karena setiap pembeli memiliki karakter yang berbeda-beda. Mendengar pengarahan dari pak Stainly seperti itu, w berpikir bagaimana caranya produk yang dijual hari ini harus laku banyak. Kemudian kelompok kami melakukan perundingan dan didapatkan 1 ide untuk menambahkan sebuah bunga pada setiap buku dan bolpoin yang dijual. Karena pada hari ini terdapat acara wisuda di Sabuga untuk kakak kelas  S2. Kita memanfaatkan aja momen ini untuk berjualan. Pertama w lihat teman w dulu yang berjualan, menawarkan  produk kepada pembeli. Setelah w tau teriknya, w coba sendiri dengan gaya yang berbeda, Bapak/Ibu selamat pagi, assalammuallaikum bisa minta waktu sebentar. Kemudian w jelasin, w mahasiswa ITB jurusan sekolah bisnis dan menejemen, mendapatkan tugas dari kampus untuk berjualan produk berupa buku dan bolpoin, dari keuntungan ini untuk beasiswa dan sosial membantu mahasiswa seperti kami dan rekan-rekan yang lainnya untuk melanjutkan kuliah karena terbentur oleh biaya kuliah akibat tidak mampu. Setelah itu w jelasin bahwa harga buku ini sebesar Rp 50.000 tapi kalau Bapak/Ibu bersedia  untuk menyumbang silahkan dengan cara melebihkan dari harga tersebut. Kebanyakan dari mereka mengasih Rp 60.000, kalau dilihat dari peruses penjualan buku dan bolpoin yang laku itu terjadi kalau dirata-ratakan  setelah terjadi penolakan sebanyak 2 kali. Kebanyakan dari mereka senang di foto bersama kami karena sebagai bukti bahwa orang tersebut membeli buku atau bolpoin kami. Waktu yang banyak pembeli membeli buku atau bolpoin kami si, pagi hari ketika mereka lagi duduk santai di terah dan gak ada kegiatan lain, kemudian dengan penampilan agak mewah selain itu waktu yang tepat juga ketika siang hari setalah proses wisuda berjalan.
Ada seorang ibu yang bersedia memberikan uangnya sebesar Rp 10.000 untuk sekedar menyumbang saja. Kami banyak bertemu dengan pembeli dengan karakter yang berbeda-beda. Bahkan kami pernah bertemu dengan orang yang mengaku dosen fisika di ITB, beliau hanya memberikan masukan aja, bahwa bukunya itu harud disertai dengan gambar-gambar kegiatannya agar menarik dan juga harus disertai dengan CD yang berisi penjelasan atau filem documenter tentang kegiatan tersebut agar lebih seru dan jelas.   
W ucapkan Alhamdulillah ke pada Alloh SWT yang sudah memberikan rizki kepada w untuk sekolah di ITB yang sudah menjadi cita-cita w sejak w kilah dan juga w mengucapkan terima kasih kepada semuanya yang sudah merubah karaker w selama beberapa hari ini, terutama pak Stainly yang sudah memaksa w untuk melawan sifat-sifat kurang pede, terima kasih Pak.
Gue pasti Bisa….pasti bisa….

0 komentar:

Total Pageviews

Search

Translate

Popular Posts