November 19, 2012

Tugas Topik 5 PJJ


Pendidikan Jarak Jauh
oleh
Dody Faizal Priadana



 A. Pertanyaan

1.  Sebutkan 5 generasi perkembangan PJJ dan jelaskanlah model pembelajaran masing !

2. Ada 4 model pembelajaran dengan pemanfaatan TIK, sebutkanlah dan jelaskan masing-masing !


B. Jawaban
Nomor :

1. Lima generasi perkembangan PJJ dan jelaskanlah model pembelajaran masing.






Tabel 2 Perkembangan PJJ Sampai Awal Tahun 2000an (Lanjutan)



Berdasarkan tabel-tabel diatas dapat dipahami perkembangan PJJ di Indonesia sebagai berikut.

  1. Generasi Pertama yaitu Model korespondensi, pada generasi ini media yang digunakan berupa bahan cetak (seperti buku, lembar kerja siswa, jurnal cetak, koran, dsb.)  menjadi bahan ajar dan media pembelajaran bagi para peserta didik. Media cetak ini digunakan sebagai sarana penyampaian infromasi dan sumber pembelajaran dari para pengajar ke peserta didik. Sedangkan media komunikasi yang terjadi pada generasi ini, antara peserta didik dengan para pengajar menggunakan proses tatap muka langsung dan media surat-menyurat secara manual yang membutuhkan waktu yang lama agar surat sampai pada tujuan.

§  Generasi pertama dengan model korespondensi memiliki segi flexibilitas dalam proses belajar siswa pada segmen waktu, tempat, kecepatan. Bahan ajar yang digunakan dirancang secara sistematis oleh para ahli. Tetapi pada generasi ini memiliki kendala pada interaksi bahan ajar dengan siswa, karena bahan ajar yang disediakan tidak dapat mendorong siswa untuk aktif dalam belajar akibat berupa media cetak.



  1. Generasi Kedua yaitu Model Multi Media, pada generasi ini merupa penyempurna dari generasi sebelumnya dengan terdapat media pembelajaran tambahan berupa audio tape, video Rekaman, Pembelajaran berbasis komputer, Video Interaktif (VCD, DVD, dll ). Pada generasi ini antara peserta didik dengan para pengajar tidak berkomunikasi secara langsung atau komunikasi terjadi secara satu arah saja.

§  Generasi kedua dengan model multi media memiliki segi flexibilitas dalam proses belajar siswa pada semua bahan ajarnya dilihat dari sisi waktu, tempat, kecepatan. Bahan ajar yang digunakan dirancang secara sistematis oleh para ahli. Tetapi pada generasi ini memiliki kendala pada interaksi bahan ajar dengan siswa terutama pada terutama pada media cetak, audio tape, dan video rekaman, karena pada bahan ajar tersebut  tidak dapat mendorong siswa untuk aktif dalam belajar, siswa hanya sebagai pembaca, pendengar dan penonton yang baik.


  1. Generasi Ketiga yaitu Model Pembelajaran Jarak Jauh, pada generasi ini merupakan penyempurnaan dari generasi sebelumnya. Pada generasi ini, proses penyaluran media pembelajaran dari para pengajar ke peserta didik melalui media; Telekonfrensi melalui audio, Konfrensi melalui video, dan Siaran Televisi/Radio. Selain keunggulan yang dimiliki pada generasi ini, masih ada juga kekurangan yang ada di dalamnya yaitu ketidak luasan dari segi :
·        waktu karena untuk dapat melakukan komunikasi antara para pengajar dengan peserta didik melaui media Telekonfrensi audio, Konfrensi melalui video, dan Siaran Televisi/Radio itu membutuhkan penyamaan waktu atau sinkronisasi waktu antara para pengajar dengan peserta didik. Jika hal ini tidak dilakukan maka materi pembelajaran yang disampaikan tidak akan tepat sasaran dan tidak sampai pada sasaran yang dituju dalam hal ini peserta didik;
·        tempat, selain waktu, tempat juga sangat mempengaruhi. Sebab tidak semua lokasi di seluruh Indonesia menerima siaran TV, Radio, dan Terjangkau oleh jalur komunikasi, maka para peserta didik harus berada pada tempat-tempat yang terjangkau oleh media yang mendukung sistem pembelajaran PJJ pada generasi ketiga ini; dan
·        kecepatan, waktu yang dibutuhkan untuk penyampaian materi pembelajaran pada generasi ini cukup cepat jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya tetapi memiliki kendala berupa kecepatan dalam pemberian materi tidak secara flexibel karena harus menungu waktu yang tepat untuk memberi dan menerima materi pembelajaran.

  1. Generasi Keempat yaitu Model Pembelajaran Fleksibel, pada generasi ini sistem pembelajaran yang diberikan sudah mengalami keluasan dalam pemanfaatannya karena menggunakan media; Multimedia interaktif secara online, Akses internet dan Komunikasi bermedia Komputer. Tetapi disamping keluasan media tersebut masih ada kekurangan di dalamnya yaitu, komunikasi yang terjadi antara peserta didik dengan para pengajar hanya satu arah tidak secara real time (jika ada pertanya dari peserta didik, pertanyaan yang diajukan tidak langsung dijawab oleh tutor atau pengajar yang bersangkutan).

  1. Generasi Kelima yaitu Model E-Learning, pada generasi ini merupakan penyempurna dari empat generasi sebelumnya dengan menggambungkan media-media (audio, video, multimedia, media komunikasi, dll.) yang ada sebelumnya yang terintegerasi dalam bentuk web site dengan memiliki menejemen database yang terstruktur. Media yang digunakan pada generasi ini seperti, Web-based courses  (multimedia terintegrasi), Komunikasi yang dimediasikan komputer, dan media pembelajaran online yang terintegrasi dengan menejemn pendidikan pada kampus yang bersangkutan. Keunggulan pada generasi ini, menyediakan media komunikasi yang dua arah antara peserta didik dengan para pengajar secara real time sehingga terjadi komunikasi yang aktif dan berkesinambungan. Selain itu juga, kegiatan pemeblajaran yang di lakukan dapat terdokumnatasi dan tertata dengan baik akibat media pembelajaran yang diterapkan terintegrasi langsung dengan sistem pemebalajaran pada kampus yang bersangkutan.   


2. Ada 4 model pembelajaran dengan pemanfaatan TIK, sebutkanlah dan jelaskan masing-masing.
Empat model pembelajaran tersebut terdiri atas :
  1. Model pembelajaran secara tradisional, pada pembelajaran ini hampir tidak menggunakan media TIK sebagai sara untuk menyampaikan informasi kepada para peserta didiknya. Pada model ini menitik beratkan pada penyampain materi secara tatap muka langsung kepada para peserta didiknya. Jika dinilai dalam persentasi pengguna media pembelajaran, model tatap muka langsung menggunakan TIK/Jaringan Internet sebesar 0% atau tidak sama sekali menggunakan media TIK dalam proses pembelajarannya.
  2. Model pembelajaran yang berfasilitaskan TIK/Jaringan Internet, pada model pembelajaran ini proses penyampaian informasi melalui tatap muka secara langsung dilengkapi dengan menggunakan media pembelajaran yang berbasiskan TIK/jaringan internet, walaupun demikian proses tatap muka tetap digunakan pada kesempatan tertentu seperti pada awal pembelajaran sedangkan media TIK sebagai pelengkap saja dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran yang disampaikan pada  model ini difasilitasi oleh media internet sebagai media untuk proses belajar mengajar, seperti blog atau web site sebagai media untuk mempublikasikan materi yang sedang dipelajari, dan e-mail sebagai media komunikasi antara pengajar dengan peserta didik. Jika dinilai dalam persentasi pengguna media pembelajaran, model berfasilitaskan TIK/Jaringan Internet menggunakan TIK/Jaringan Internet sebesar 1-29% sisanya menggunakan media tatap muka langsung.
  3. Model Pembelajaran Hybrid, pada model pembelajaran ini merupakan pemnggabungan antara model pembelajaran tradisional dengan pembelajaran berfasilitasi TIK/Jaringan Internet. Pada model ini TIK bukan lagi sebagai pelengkap dari model pembelajaran tatap muka tetapi sebagai bagian dalam proses belajar mengajar dan hampir sebagain proses belajar mengajar menggunakan media TIK/Jaringan Internet. Media TIK yang digunakan adalah blog atau web site untuk mempublikasikan materi pembelajaran, e-mail sebagai media untuk komunikasi, dilengkapi dengan media diskusi online, dan perpustakaan online. Walaupun demikian tatap muka tetap di lakukan pada situasi-situasi tertentu. Jika dinilai dalam persentasi pengguna media pembelajaran, model Hybrid menggunakan TIK/Jaringan Internet sebesar 30-79% sisanya menggunakan media tatap muka langsung.

  1. Model E-learning, pada model ini hampir semua kegiatan menggunakan media pembelajaran secara online, baik dalam penyampain materi, komunikasi, diskusi, dan evaluasi kegiatan belajar (ujian online). Jika dinilai dalam persentasi pengguna media pembelajaran, model e-learning menggunakan TIK/Jaringan Internet sebesar 80% lebih.

0 komentar:

Total Pageviews

Search

Translate

Popular Posts